KRICOM - Front Pembela Islam dan Alumni 212 murka saat mengetahui ada sekelompok massa yang mendemo Gubernur DKI Anies Baswedan. Apalagi, mereka mengatasnamakan 'umat Islam'.
Jubir FPI dan Alumni 212, Habib Novel Bamukmin mengaku kecewa dengan adanya demo itu.
"Kami sangat prihatin dengan para pendemo di depan Balai Kota yang mengatasnamakan pembela ulama karena itu bukan bagian dari kami," kata Novel di Jakarta, Senin (19/3/2018).
Novel menduga, ada kepentingan politik yang tengah dimainkan massa Forum Umat Islam Revolusioner itu.
"Diduga mereka ini ingin mengadu domba antara gubernur dan ulama," papar Novel.
Dia akan melakukan penyelidikan internal untuk mengetahui dalang di balik aksi ini.
"Patut diselidiki apa tujuan mereka membuat aksi hari ini. Termasuk yang broadcastnya dari beberapa hari yang lalu sudah sampai kepada kami," tutup Novel.
Seperti diketahui, Forum Umat Islam Revolusioner mendemo kantor DPRD DKI Jakarta dan menuding Anies-Sandi dianggap lalai melindungi ulama yang mendukungnya saat Pilkada DKI Jakarta 2017.
Massa aksi sekitar seratus orang itu memadati gerbang DPRD sambil mengacungkan atribut protes, antara lain bertuliskan 'HRS Mau Pulang, Anies Diam', 'Anies sudah Lakukan Apa untuk Tegakkan Agama', atau 'Anies Hanya Gunakan Umat untuk Kepentingan Politik'.
Selain itu, dua buah spanduk besar bergambar Rizieq Shihab juga dibentangkan. Di dalamnya, tercetak besar tulisan: 'Ulama Dizalimi, Anies Hanya Diam'.