KRICOM - Anggota Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf, Yamin Tawary, merasa kasihan dengan tim sukses oposisi.
Pasalnya, selama masa kampanye yang baru berjalan satu setengah bulan ini, Prabowo-Sandi dinilai lebih sering membuat kegaduhan dengan narasi yang disampaikan saat berkampanye.
"Prabowo-Sandi yang sering bikin gaduh, jadi mereka sendiri kelabakan dan harus memikirkan dulu apa yang mau disampaikan," kata Yamin dalam diskusi polemik 'Narasi Gaduh, Politik Kisruh' di Warung Daun, Sabtu (17/11/2018).
Menurutnya, salah satu narasi Prabowo yang dianggap keliru untuk dilakukan seperti penyebutan tampang Boyolali yang dinilai telah menyakiti hati masyarakat khususnya masyarakat Boyolali.
"Tampang Boyolali, itu bukan nilai, itu stigma. Menurut saya Pak Prabowo tidak bermaksud begitu, tapi memilih diksi yang keliru. Apa yang disampaikan harus hati-hati saat ini," sambungnya.
Baca Juga : Sukseskan Pemilu 2019, Sahabat Polisi Minta Masyarakat Aktif Cegah Hoaks
Selain itu, dirinya membandingkan dengan politik genderuwo dan politikus sontoloyo yang disampaikan Jokowi. Jokowi, kata Yamin bermaksud untuk menyampaikan terdapat hal yang tidak benar dalam kondisi politik saat ini.
"Jadi apa makna dari Pak Jokowi itu ada politikus yang baik dan politikus sontoloyo, bahwa memang di lapangan ada juga politikus yang konyol yang menyebut pemerintah tidak punya dasar tidak punya data," tegas dia.
Kendati demikian, Yamin meminta semua pihak bertanggung jawab terhadap kedamaian dalam dunia politik dan menghindari kegaduhan yang bersifat kontraproduktif.