KRICOM - Perwakilan Komunitas Tunanetra Indonesia, Eka Setiawan berharap Calon Wakil Presiden RI Nomor Urut 01, Ma'ruf Amin bisa menyampaikan permintaan maaf pasca menyebut istilah 'budek-buta'. Apalagi jika penggunaan istilah itu membuat beberapa pihak keberatan.
"Jika beliau legowo untuk minta maaf," kata Eka ditemui di Jakarta, Jumat (16/11/2018).
Secara pribadi, Eka tak ingin mempedulikan istilah 'budek-buta' yang diucapkan Ma'ruf Amin. Sebagai kaum tuna netra, Eka hanya ingin fokus terlibat membangun bangsa.
"Biarlah mereka mengucapkan itu. Yang penting kami ingin berperan di Indonesia," ungkap dia singkat.
Baca Juga : Dukung Penuh Jokowi, Pemuda Adat: Kami akan Kalahkan Calon Pemimpin yang Halalkan Hoaks
Sebelumnya, Calon Wakil Presiden nomor urut 01, KH Ma'ruf Amin, menjelaskan pernyataannya yang menyebut bahwa yang tak bisa mengakui kinerja Presiden Jokowi sebagai orang buta dan orang budek. Menurutnya, terminologi itu juga sudah lazim digunakan di Alquran.
Menurut Ma'ruf, pernyataan itu dibuatnya ketika menceritakan keberhasilan pemerintahan Jokowi. Secara fisik, semua pembangunan yang dilakukan oleh Jokowi sangat jelas terlihat.
"Itu sudah jelas bisa dilihat dan didengar. Jadi kalau ada yang menafikan, tak mau melihat kenyataan itu, tak mau mendengar kenyataan itu, kan jadinya seperti orang buta, kayak orang budek, yang tak mau melihat kenyataan, mendengar informasi soal prestasi itu," kata dia.