KRIMINALITAS.COM, Probolinggo - Tiga pemuda terkapar akibat bentrokan antar dua Desa di Kecamatan Krejengan,Kabupaten Probolinggo, Minggu (20/3).
"Kejadian ini dipicu oleh kelompok Saihu yang memprovokasi kelompok Supriadi yang berpapasan. Supriadi merasa tersinggung ketika diumpat oleh kelompok Saihu, yang keduanya usai menggelar miras. Kasus ini masih ditangani anggota," kata Kasatreskrim Polres Probolinggo AKP. Mobri Cardo Panjaitan.
Korban bentrokan antar pemuda di Krejengan ini sempat mendapat perawatan medis. " Semuanya kondisinya sudah membaik nanti kita akan melakukan pemeriksaan kepada para pelaku ini," ujar MObri.
Informasi yang dihimpun menyebutkan, insiden bermula salah satu pemuda bernama Supriyadi beserta 6 temannya asal Desa Widoro melakukan pesta miras di Desa Kedungcaluk yang mereka beli dari Toko diKota Kraksaan.
Usai pesta miras, enam pemuda tersebut pulang dengan kondisi mabuk mengendarai 4 motor. Dalam perjalanan itu mereka berpapasan dengan Kelompok Ahmad Saihu berasama 4 temannya asal Desa Sumberkatimoho yang masih tetangga dari desan Supriyadi.
Begitu berpapasan kelompok Saihu melontarkan kata-kata tidak sedap dengan mengatakan kelompok Supriyadi sebagai kelompok yang sombong. Merasa diejek kelompok Supriyadi tidak terima dan berbalik menghadang kelompok Saihu(21).
Kedua kelompok tersebut terlibat adu mulut dan terjadilah pertengkaran. Saling pukul pun tak terelakan antara kedua kelompok tersebut. Hingga ketiga pemuda diantaranya terkapar mengalami luka akibat saling pukul. Saihu dan Wayudi(19) terluka pada bagian dahinya. Sementara Supriyadi mengalami luka parah dibagian kepala.
Aksi ini baru berhenti setelah polisi melakukan pengamanan di lokasi kejadian.
Mendengar adanya bentrokan dan anaknya menjadi korban, Mashud (45) sempat tidak terima. Kuatir terjadi tindakan lanjutan Polsek Krejengan mencoba menenangkan dan meminta Kepala Desa Sumberkatimoho dan Widoro menenangkan warganya.