KRIMINALITAS.COM, Makassar - Menyusul insiden bentrok antara Polisi dengan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) pekan lalu, menyebar sebuah telegram rahasia yang berisikan ratusan nama perwira kepolisian yang akan dimutasi. Salah satu nama yang tercatat dalam surat telegram ST/1598/VIII/2016 tertanggal 13 Agustus 2016, adalah AKBP Hardeni Yanto Eko, Kasat Sabhara Polrestabes Makassar.
Kapolrestabes Makassar, Kombes Rusdi Hartono mengatakan, mutasi Kasat Sabhara, AKBP Hardeni Yanto Eko tak berkaitan dengan insiden penyerangan Balikota Makassar beberapa waktu lalu.
"Saya rasa tidak ada hubungannya, karena mutasi ini telah disusun sudah jauh hari sebelumnya, Kasat Sabhara juga terhitung sudah hampir dua tahun menjabat," ujar Rusdi saat ditemui di SPN Batua Makassar, Minggu (14/8).
AKBP Hardeni Hardeni Yanto Eko dimutasi dari jabatannya sebagai Kepala Satuan (Kasat) Sabhara Polrestabes Makassar. Ia digantikan oleh AKBP Priswo Pramuko yang sebelumnya menjabat Kasubdit Dalmas Sabhara Polda Sulsel. Hardeni dimutasi dengan jabatan baru Kabag Binopsal Ditlantas Polda Sulsel.
Surat Telegram mutasi ini dikeluarkan sepekan setelah penyerangan balaikota Makassar oleh oknum Satuan Sabhara Polrestabes Makassar.
"Jangan menduga-duga, akan selalu ada mutasi di institusi kepolisian, apalagi beliau memang sudah dua tahun lebih menjabat. Kalau ingin berkembang harus siap ditempatkan di mana saja," pungkas Rusdi.