KRICOM - Korea Utara (Korut) diduga kembali mengaktifkan salah satu reaktor nuklirnya, menurut sebuah laporan. Dugaan tersebut muncul setelah salah satu lembaga pemerhati Korut melaporkan adanya aktivitas di reaktor nuklir yang berlokasi di Pusat Riset Nuklir Yongbyon, tepatnya di bagian utara Pyongyang.
Laporan tersebut pertama kali dirilis oleh situs 38 North. Menurutnya, aktivitas di reaktor nuklir Yongbyon pertama kali terdeteksi pada 25 Februari 2018 silam. Diduga, para ilmuwan Korut tengah memproduksi bahan-bahan untuk membuat bom nuklir.
"Reaktor nuklir berdaya 5.000 kilowatt tengah beroperasi," bunyi laporan 38 North yang dirilis pada Selasa (27/3/2018) lalu. "Jika reaktor tersebut terbukti beroperasi, artinya Korut tengah memproduksi kembali plutonium untuk pengembangan (senjata) nuklir."
Laporan tersebut juga mencurigai keberadaan sebuah pipa besar dari pusat reaktor nuklir menuju sebuah sungai. Pasalnya, Korut diduga tengah mencoba untuk menyembunyikan aktivitas yang terjadi di reaktor tersebut.
"Korut bisa memanjangkan pipa air pendingin ke dalam sungai untuk menyamarkan aktivitas di reaktor nuklir dan membuat pihak-pihak lain kesulitan mengawasi hal-hal yang terjadi di sana," pungkasnya.
Seperti dikabarkan sebelumnya, Korut baru-baru ini telah mendapatkan pujian dari Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Tump. Pasalnya, Pemimpin Korut Kim Jong-un telah menegaskan dirinya siap untuk melakukan denuklirisasi demi menjaga stabilitas kawasan Semenanjung Korea.
Kim juga memaparkan dirinya siap untuk berkomunikasi dengan Trump soal rencana denuklirisasi. Menurut Kim, penghentian program nuklir merupakan keinginan dari para pendahulunya, yaitu Pendiri Korut Kim Il-sung dan ayahnya, Kim Jong-il.