KRICOM - Rumah kediaman keluarga terduga teroris, Minhati Madrais di Jalan Raya Pertamina, RT.14/06, Nomor 62, Desa Buni Bakhtiar, Kecamatan Babelan, Kabupaten Bekasi terlihat tampak sepi.
Diketahui Minhati merupakan istri dari Omarkhayam Maute seorang petinggi ISIS Filipina yang tewas ditembak 17 Oktober 2017 lalu oleh kepolisian Filipina.
Dari data yang didapat, Minhati dan Maute menikah di Indonesia dan dikaruniai enam orang anak. Namun tidak diketahui kapan keduanya melangsungkan pernikahan. Setelah menikah Maute sempat tinggal di Bekasi, dan mengajar di pondok pesantren milik KH Madrais.
Salah satu keluarga KH Madrais bernama Sani mengatakan Minhati bersama suaminya sudah pergi ke Filipina sejak beberapa tahun lalu. "Sejak dia pergi ke sana (Filipina) dia enggak pernah pulang ke Indonesia," kata Sani saat ditemui di kediamannya, Rabu (8/11/2017).
Sani tidak mengetahui alasan Minhati pergi ke Filipina, dirinya mengaku hanya mengetahui Minhati mengikuti suaminya pergi ke Filipina.
"Kabar terakhir yang saya tahu, dia kasih kabar ke orangtuanya kalau dia sama enam anaknya ada di Filipina. Keluarga juga enggak tahu dia kerja apa di sana," lanjutnya.
Pantauan kricom.id, terlihat rumah pemilik pondok pesantren Darul Amal, KH Madrais tampak tidak terurus. Di depan rumah, karpet dan galon air diletakkan begitu saja.
Hingga saat ini, pihak keluarga belum mendapatkan kabar keberadaan Minhati yang telah ditangkap oleh kepolisian Filipina.
"Belum dapat kabar, sama sekali. Kabar dia pulang juga belum ada,"katanya.
Sementara itu ketua RT 13, Camin mengatakan tidak mengetahui sosok Minhati dan Maute seperti apa. "Kalau sama bapaknya KH Madrais saya kenal, cuma untuk anak-anaknya, terutama Minhati saya enggak kenal, anak-anaknya juga enggak bergaul sama warga," kata Camin.
Menurut Camin keluarga Madrais merupakan keluarga cukup terpandang, Madrais merupakan warga asli Babelan, Kabupaten Bekasi, yang mempunyai pondok pesantren.
"Dia mah orang kaya di sini, punya pesantren, orangnya juga aktif di kampung" tandasnya.




